Tanaman jelatang mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Namun, lebih sering dikenal sebagai tanaman liar yang menyebabkan gatal atau ruam kulit yang mengganggu.
Tanaman ini memiliki daun dan batang yang dilapisi dengan bulu-bulu kecil yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit saat disentuh.
Meskipun demikian, di balik reputasinya yang kurang menguntungkan, jelatang ternyata menyimpan beragam khasiat kesehatan yang telah diakui sejak zaman kuno.
Sejarah Penggunaan Tradisional
Menurut laman Mount Sinai, jelatang telah digunakan secara historis untuk meredakan gejala radang sendi dan nyeri otot. Penggunaan tanaman ini sebagai obat telah tercatat sejak zaman Yunani Kuno.
Dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Hindawi pada tahun 2022, dikemukakan bahwa jelatang memiliki potensi untuk mengurangi gejala radang sendi.
Hasil penelitian kecil menunjukkan bahwa daun jelatang yang direbus atau dikombinasikan dengan bahan aktif seperti diklofenak dapat efektif meredakan gejala artritis akut.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa penelitian ini memiliki skala yang terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memverifikasi temuan tersebut secara kuat.
1. Mengobati Hiperplasia Prostat Jinak (BPH)
Hiperplasia prostat jinak, yang merupakan pembesaran prostat nonkanker, juga dapat diatasi dengan jelatang. Hasil uji klinis yang dijelaskan dalam jurnal Hindawi menunjukkan bahwa ramuan herbal jelatang dapat mengurangi pembesaran prostat.
Penelitian lain yang dimuat dalam World Journal of Urology pada tahun 2014 menyebutkan bahwa produk herbal yang mengombinasikan akar jelatang dengan buah saw palmetto juga efektif dalam memperbaiki gejala BPH.
Jelatang dan saw palmetto secara signifikan meningkatkan frekuensi buang air kecil pada malam hari, meskipun studi ini juga membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi temuan tersebut.
2. Mendukung Kesehatan Jantung dan Mengatasi Diabetes
Ekstrak jelatang telah terbukti memiliki efek positif dalam mendukung kesehatan jantung dan mengatasi diabetes. Sebuah studi menunjukkan bahwa ekstrak jelatang dapat menurunkan kadar gula darah dan trigliserida puasa pada individu dengan diabetes tipe 2.
Selain itu, ekstrak jelatang juga meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan oksida nitrat (NO) dalam tubuh. Efek ini dapat membantu mengendurkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, sehingga dapat membatasi komplikasi diabetes terhadap penyakit jantung.
3. Mengandung Antioksidan yang Kuat
Tanaman jelatang juga kaya akan antioksidan, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
Ekstrak metanol dan etanol dari akar Urtica dioica menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
4. Sumber Nutrisi yang Beragam
Selain khasiat-khasiat tersebut, jelatang juga merupakan sumber nutrisi yang kaya. Daun jelatang mengandung kalsium, mineral yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Selain itu, jelatang juga mengandung besi, magnesium, dan kalium, serta vitamin A dan vitamin C yang penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.
5. Efek Samping dan Peringatan
Meskipun memiliki beragam manfaat, penggunaan jelatang juga dapat menyebabkan efek samping kesehatan. Konsumsi jelatang dapat menyebabkan diare, peningkatan frekuensi buang air kecil, iritasi kulit, sakit perut, dan berkeringat.
Beberapa efek samping yang lebih serius termasuk reaksi alergi yang parah, perubahan tekanan darah, dan penurunan kadar gula darah. Oleh karena itu, perlu hati-hati dalam menggunakan dan mengonsumsi produk-produk yang mengandung jelatang.
Kesimpulan
Meskipun dikenal sebagai tanaman liar yang sering dihindari, jelatang memiliki potensi untuk menjadi sumber nutrisi yang beragam dan penyembuh yang efektif.
Khasiat-khasiatnya yang telah terbukti secara ilmiah menunjukkan bahwa tanaman ini layak untuk dipertimbangkan sebagai bagian dari regimen kesehatan yang holistik.
Namun, seperti halnya dengan semua pengobatan alami, konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan jelatang untuk pengobatan apa pun, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.