Memiliki anak adalah salah satu impian terbesar bagi banyak pasangan, dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan adalah langkah penting yang seringkali diabaikan.
Nutrisi memegang peranan kunci dalam meningkatkan kesuburan dan memastikan kehamilan yang sehat, baik untuk ibu maupun bayi.
Asupan makanan yang tepat tidak hanya dapat meningkatkan kesuburan tetapi juga mengurangi risiko cacat lahir dan komplikasi selama kehamilan, seperti preeklamsia.
Berikut adalah panduan makanan yang direkomendasikan untuk mendukung program hamil serta makanan yang harus dihindari.
Makanan yang Disarankan untuk Program Hamil
1. Sayuran Hijau dan Buah-buahan
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kangkung, dan kacang-kacangan, serta buah-buahan seperti jeruk dan stroberi, kaya akan folat atau asam folat.
Folat sangat penting dalam mencegah cacat lahir, terutama yang berkaitan dengan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Dianjurkan bagi calon ibu untuk mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap hari, idealnya sebulan sebelum konsepsi.
Bagi mereka yang kesulitan memenuhi kebutuhan folat harian, dokter bisa meresepkan suplemen asam folat pra-kehamilan.
2. Sumber Kalsium
Kalsium adalah mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang selama kehamilan. Makanan seperti susu, yogurt, keju, dan telur adalah sumber kalsium yang baik.
Asupan kalsium yang tidak memadai dapat membuat janin mengambil kalsium dari tulang ibu, yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis bagi ibu di kemudian hari.
Calon ibu harus memilih produk susu yang rendah lemak atau telur rebus sebagai bagian dari diet mereka untuk memastikan asupan kalsium yang cukup.
3. Sumber Zat Besi
Zat besi penting untuk mempersiapkan tubuh calon ibu dalam memenuhi kebutuhan oksigen janin selama kehamilan. Daging tanpa lemak, hati, ayam, bebek, dan ikan merupakan sumber zat besi yang baik.
Kekurangan zat besi umum terjadi di kalangan wanita akibat menstruasi atau asupan nutrisi yang tidak memadai, sehingga penting untuk memastikan cukup asupan zat besi dalam diet.
4. Sumber Omega-3
Omega-3, asam lemak sehat yang ditemukan dalam makanan laut, ikan, daging sapi, dan biji chia, berperan penting dalam mengatur hormon yang memicu ovulasi dan meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi. Omega-3 juga penting untuk pengembangan otak dan mata janin.
Makanan yang Harus Dihindari Selama Program Hamil
1. Alkohol dan Kafein
Konsumsi alkohol dan kafein harus dibatasi atau dihindari sepenuhnya selama program hamil. Alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran dan cacat lahir, sedangkan kafein dalam jumlah besar dapat mempengaruhi kesuburan.
2. Makanan Mentah dan Setengah Matang
Makanan mentah atau setengah matang, seperti sushi atau daging yang tidak dimasak dengan sempurna, dapat menyimpan risiko kontaminasi bakteri dan parasit yang berbahaya bagi kehamilan.
3. Makanan yang Mengandung Merkuri Tinggi
Beberapa jenis ikan, seperti hiu, king mackerel, dan tilefish, mengandung tingkat merkuri yang tinggi dan harus dihindari karena merkuri dapat membahayakan pengembangan sistem saraf janin.
4. Makanan dan Minuman yang Mengandung Pemanis Buatan
Penggunaan pemanis buatan harus dibatasi karena beberapa studi menunjukkan potensi risiko terkait dengan konsumsi pemanis buatan selama kehamilan.
Mempersiapkan tubuh untuk kehamilan melalui diet yang seimbang dan bergizi tidak hanya penting untuk kesehatan calon ibu tetapi juga untuk perkembangan bayi yang sehat.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi esensial sambil menghindari makanan yang dapat membahayakan kesuburan dan kehamilan adalah langkah penting dalam perjalanan menuju kehamilan.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang disesuaikan dengan kebutuhan individu Anda.