Di dalam tubuh manusia terdapat sebuah ekosistem mikro yang kompleks, yang berperan vital dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan fisiologis kita. Ekosistem ini dihuni oleh triliunan mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan fungi.
Namun, di antara semua penghuni mikroskopis tersebut, bakteri baik memiliki peranan paling penting dalam mendukung proses metabolisme, menjaga kesehatan sistem pencernaan, hingga meningkatkan kekebalan tubuh.
Menariknya, bakteri baik ini menyumbang sekitar dua pertiga dari total jumlah sel dalam tubuh manusia, dengan dominasi yang paling signifikan berada di dalam usus.
Mengingat peranan pentingnya, menjaga keseimbangan bakteri baik dalam tubuh menjadi kunci utama dalam memastikan kesehatan optimal. dr. Suwardi Mb. Med., seorang ahli dalam bidang kesehatan, menekankan bahwa asupan nutrisi yang tepat adalah cara terbaik untuk memelihara bakteri baik ini.
“Kehadiran bakteri baik sangat penting bagi kesehatan tubuh, oleh karena itu, kita perlu memberikan nutrisi yang tepat untuk memelihara keseimbangan bakteri baik tersebut.
Bisa dengan kita memakan sayuran, umbi-umbian, bawang putih, bawang merah, hingga yogurt,” ujar dr. Suwardi pada suatu kesempatan.
Makanan yang mengandung pemanis buatan harus dihindari karena dapat memicu diabetes dan mengganggu keseimbangan mikroflora usus.
Selain itu, konsumsi junk food juga sebaiknya dibatasi karena dapat merubah bakteri baik menjadi ‘jahat’, yang pada akhirnya akan menghasilkan toksin dan mengganggu kesehatan.
“Apabila kita memberikan makanan yang tidak sehat seperti junk food, bakteri baik dapat beralih menjadi berbahaya, menghasilkan zat beracun. Hal ini dapat mengganggu kesehatan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, menjaga keseimbangan bakteri baik dalam tubuh menjadi hal yang penting untuk mencegah berbagai macam infeksi,” jelas dr. Suwardi.
Dalam upaya menjaga kesehatan bakteri baik, ada beberapa sumber makanan yang sangat direkomendasikan, termasuk:
1. Yoghurt
Yoghurt adalah salah satu sumber probiotik yang paling populer dan mudah ditemukan. Proses fermentasi susu dengan bakteri asam laktat dan bifidobacteria menghasilkan yoghurt, yang tidak hanya lezat tapi juga bermanfaat dalam mengendalikan diare pada anak-anak dan meredakan gejala irritable bowel syndrome (IBS).
2. Buttermilk
Susu fermentasi ini dikenal baik untuk pencernaan karena kaya akan vitamin, mineral, dan probiotik. Buttermilk, yang merupakan minuman tradisional di Nepal dan Pakistan, menutrisi usus dan mendukung kesehatan pencernaan.
3. Acar Mentimun
Acar atau timun yang direndam dalam air garam ini tidak hanya menyegarkan tapi juga membantu kesehatan sistem pencernaan, mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya, dan memerangi infeksi. Acar mentimun juga kaya akan vitamin K dan natrium.
4. Buah Zaitun
Buah zaitun yang difermentasi dalam larutan air garam mengandung bakteri ramah usus seperti Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus pentosus, yang mendukung pencernaan, membersihkan sistem dari masalah terkait IBS, mengurangi kembung, dan menurunkan kadar kolesterol.
5. Keju
Beberapa jenis keju seperti mozzarella, cheddar, gruyere, gouda, parmesan, dan swiss kaya akan probiotik. Keju gouda, khususnya, adalah sumber probiotik yang sangat baik dan membantu menyehatkan saluran pencernaan.
Memelihara keseimbangan bakteri baik dalam tubuh tidak hanya tentang memilih makanan yang tepat, tapi juga mengenai gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Kegiatan fisik secara teratur, menghindari stres berlebih, dan cukup tidur adalah faktor-faktor yang juga berperan dalam menjaga kesehatan mikrobioma usus.
Selain itu, menghindari penggunaan antibiotik secara sembarangan sangat penting, karena antibiotik dapat membunuh bakteri baik dan mengganggu keseimbangan mikroflora usus.
Dalam perjalanan menuju kesehatan optimal, memahami dan menghargai peran bakteri baik dalam tubuh kita adalah langkah awal yang penting.
Dengan memelihara keseimbangan bakteri baik melalui asupan nutrisi yang tepat dan gaya hidup sehat, kita dapat memperkuat sistem imun, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan pada akhirnya, meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Mari kita mulai perjalanan ini dengan memilih untuk hidup sehat, dimulai dari hal-hal kecil seperti memilih makanan yang kita konsumsi setiap hari.
