Mengenali kepribadian anak sejak dini, terutama pada usia balita (1-3 tahun), adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang mereka.
Setiap anak memiliki ciri khas yang membedakan mereka satu sama lain, terbentuk dari berbagai faktor seperti kecerdasan, humor, sikap, fleksibilitas, dan suasana hati.
Pada tahap awal kehidupan ini, orang tua dapat mulai mengamati dan memahami kepribadian anak mereka, yang nantinya akan mempengaruhi cara mereka membimbing anak dalam mewujudkan potensi dan kompetensi maksimalnya.
Kepribadian balita dapat dikategorikan ke dalam tiga tipe utama: easygoing (santai atau bahagia), pemalu (bijaksana), dan bersemangat (liar).
Meskipun tidak setiap anak akan sepenuhnya cocok dengan salah satu kategori ini, pemahaman umum tentang tipe kepribadian ini dapat membantu orang tua dalam menyesuaikan pendekatan pengasuhan mereka untuk mendukung perkembangan anak dengan lebih baik.
Balita Easygoing
Sebagian besar balita, sekitar 40%, memiliki kepribadian yang mudah atau santai. Mereka cenderung ceria, aktif, terbuka terhadap orang baru, dan menikmati perhatian.
Memiliki anak dengan kepribadian ini relatif lebih mudah karena mereka bisa menyesuaikan diri dengan baik terhadap perubahan dan memiliki kebiasaan makan serta tidur yang teratur.
Namun, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak ini tidak merasa diabaikan, terutama jika mereka memiliki saudara yang lebih membutuhkan perhatian.
Balita Pemalu
Sekitar 15% balita cenderung pemalu, lambat dalam beradaptasi, dan berhati-hati. Mereka mungkin tidak terlalu aktif dan memiliki reaksi intensitas rendah terhadap rangsangan.
Anak-anak ini memerlukan waktu lebih lama untuk nyaman dengan perubahan dan sering kali merasa cemas dalam situasi baru.
Untuk anak pemalu, orang tua perlu memberikan waktu transisi yang cukup dan melindungi mereka dari tekanan berlebihan, kritik, atau ejekan yang dapat membuat mereka merasa takut dan menarik diri.
Balita Bersemangat
Sekitar 10% balita memiliki kepribadian yang penuh semangat, sangat aktif, dan mungkin terlihat rewel. Mereka sensitif terhadap rangsangan dan bisa memiliki reaksi yang sangat intens, baik positif maupun negatif, terhadap situasi atau orang baru.
Anak-anak dengan kepribadian ini bisa sangat menantang karena mereka keras kepala, energik, dan memiliki kebiasaan makan serta tidur yang tidak teratur.
Mereka membutuhkan kegiatan yang dapat membantu mereka menghabiskan energi mereka secara positif dan strategi untuk mengelola emosi mereka.
Strategi Pengasuhan Berdasarkan Tipe Kepribadian
Untuk mendukung tumbuh kembang anak berdasarkan tipe kepribadian mereka, orang tua dapat menerapkan strategi khusus:
1. Untuk Balita Easygoing
Perkuat perilaku positif, tetapkan ekspektasi yang realistis, dan jangan abaikan kebutuhan serta perasaan mereka. Bermain dan berkomunikasi secara terbuka dapat membantu mengembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
2. Untuk Balita Pemalu
Pendekatan yang sabar dan tidak terburu-buru sangat penting. Persiapkan mereka untuk perubahan dengan memberikan informasi dan waktu yang cukup untuk beradaptasi. Lindungi mereka dari situasi yang bisa terlalu menekan atau menakutkan.
3. Untuk Balita Bersemangat
Kegiatan fisik dan bermain di luar ruangan sangat bermanfaat. Libatkan mereka dalam kegiatan kelompok untuk mengasah kemampuan sosial dan berikan cara yang sehat untuk mengekspresikan perasaan mereka.
Mengantisipasi dan mengelola ledakan emosi dengan strategi yang efektif akan membantu mereka merasa lebih tenang dan terkendali.
Mengenali dan memahami tipe kepribadian balita tidak hanya membantu dalam pengasuhan sehari-hari tetapi juga dalam merencanakan pendidikan dan aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Dengan pendekatan yang disesuaikan, orang tua dapat membantu anak-anak mereka berkembang menjadi individu yang bahagia, sehat, dan berpotensi penuh.