Asam urat adalah kondisi yang banyak orang anggap sepele, namun sebenarnya dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup seseorang.
Banyak dari kita mungkin pernah mendengar keluhan dari saudara, orang tua, atau teman tentang rasa sakit yang mereka alami akibat asam urat.
Penyakit ini tidak hanya menyerang lansia tetapi juga semakin banyak ditemukan pada orang yang berusia lebih muda, sekitar usia 30-an.
Biasanya, mereka yang mengalami sakit asam urat akan mengeluhkan rasa sakit atau nyeri di sekitar kaki dan lutut, yang merupakan ciri-ciri umum dari kondisi ini.
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat adalah zat yang terbentuk dari pemecahan purin, sebuah senyawa yang ditemukan dalam banyak makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Purin sendiri adalah bagian dari banyak makanan yang mengandung protein tinggi.
Menurut dr. Nyoman Kertia, Sp.P.D.-K.R., dalam bukunya tentang asam urat, penyakit asam urat timbul ketika kadar asam urat dalam darah berada di atas normal. Dalam kondisi normal, asam urat akan dibuang oleh ginjal dan keluar dari tubuh melalui urine.
Namun, ketika kadar asam urat terlalu tinggi, ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan efektif, sehingga asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal di sendi, yang menyebabkan rasa sakit dan inflamasi.
Kriteria Diagnosis Penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat atau gout akut dapat didiagnosis melalui serangkaian kriteria. Jika seseorang memenuhi 6 dari 12 kriteria yang telah ditetapkan, maka ia dapat dikatakan mengidap asam urat.
Kriteria tersebut antara lain menyerang sendi pangkal jempol kaki, menyerang secara asimetris, sendi yang terserang berwarna merah, nyeri sendi hebat di hari pertama serangan, dan lain-lain.
Penyebab Sakit Asam Urat
Berdasarkan informasi dari Healthline, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat, termasuk jenis kelamin, usia, obesitas, konsumsi makanan tinggi purin, alkohol, minuman manis yang mengandung fruktosa tinggi, serta penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik dan aspirin dosis rendah.
Prevalensi asam urat lebih tinggi pada pria dibandingkan dengan wanita, dan risiko terkena asam urat meningkat seiring bertambahnya usia.
Cara Menurunkan Kadar Asam Urat
Mengingat gaya hidup merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap timbulnya asam urat, maka perubahan gaya hidup menjadi langkah penting dalam menurunkan kadar asam urat.
Sebuah studi yang dikutip dari Verywell Health menemukan bahwa diet kaya tumbuhan, seperti diet DASH, dapat efektif menurunkan kadar asam urat.
Pola makan nabati dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat, terutama karena respons insulin terhadap karbohidrat yang lebih rendah.
Diet yang dianjurkan termasuk konsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, telur, dan tahu.
Penting untuk memahami bahwa meski penyakit asam urat dapat menimbulkan rasa sakit yang signifikan, kondisi ini dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup dan pola makan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan, tidak ada salahnya untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dengan pengelolaan yang baik, Anda dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dan menjalani hidup dengan lebih nyaman.