Rambut rontok adalah kondisi di mana rambut lepas secara berlebihan, yang dapat mengakibatkan penipisan rambut atau kebotakan.
Meskipun sebagian kecil rambut rontok setiap hari dianggap normal, terdapat kondisi di mana kerontokan rambut bisa menjadi lebih parah dan tidak biasa, seperti terjadi secara mendadak atau dalam jumlah yang banyak.
Menurut American Academy of Dermatologists, kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut per hari masih dianggap normal, karena rambut-rambut tersebut akan digantikan oleh rambut baru yang tumbuh.
Dengan adanya sekitar 100.000 folikel rambut di kulit kepala setiap orang, kehilangan rambut dalam jumlah tersebut tidak akan membuat perbedaan yang signifikan dalam penampilan seseorang.
Namun, ketika mengalami kerontokan rambut yang parah dan tidak biasa, seperti munculnya bintik-bintik botak, tambal sulam rambut, atau gumpalan rambut yang rontok, penting untuk memeriksakan diri kepada ahli dermatologi.
Terdapat beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan kerontokan rambut parah atau berlebihan, yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
1. Alopecia Areata
Alopecia areata merupakan penyakit di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, menyebabkan kerontokan rambut.
Penyakit ini seringkali ditandai dengan bercak bulat seukuran seperempat pada kulit kepala, meskipun dalam beberapa kasus, kerontokan rambutnya bisa lebih luas.
Sebagian besar penderita alopecia areata tidak mengalami gejala lain dan tetap dalam kondisi kesehatan yang baik.
2. Telogen Effluvium
Telogen effluvium adalah kondisi di mana terjadi kerontokan rambut secara mendadak, biasanya dua hingga tiga bulan setelah mengalami stres fisik yang berat, seperti penyakit kronis, operasi besar, atau infeksi serius.
Kondisi ini juga dapat terjadi setelah perubahan kadar hormon secara tiba-tiba, terutama pada wanita setelah melahirkan. Meskipun rambut rontoknya dapat terjadi secara merata di seluruh kulit kepala, jarang terdapat bintik-bintik botak yang besar.
3. Efek Samping Obat
Beberapa obat tertentu, seperti lithium, beta-blocker, warfarin, heparin, amfetamin, dan levodopa, dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek sampingnya. Selain itu, terapi kemoterapi juga seringkali menyebabkan kerontokan rambut secara tiba-tiba di seluruh kepala.
4. Gejala Penyakit Medis
Kerontokan rambut parah juga dapat menjadi gejala dari beberapa penyakit medis, seperti lupus, sifilis, gangguan tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme), ketidakseimbangan hormon seks, atau gangguan nutrisi yang serius, seperti kekurangan protein, besi, dan biotin.
Kekurangan nutrisi ini sering terjadi pada orang dengan diet yang ketat atau pada wanita dengan aliran menstruasi yang sangat deras.
5. Tinea Capitis
Tinea capitis adalah infeksi jamur pada kulit kepala yang dapat menyebabkan kerontokan rambut yang tidak merata. Infeksi ini seringkali terjadi pada anak-anak dan dapat menyebabkan rambut putus pada permukaan kulit kepala yang mengelupas atau bersisik.
6. Faktor Keturunan
Androgenic alopecia atau kebotakan pria dan wanita merupakan kondisi kerontokan rambut yang umumnya disebabkan oleh faktor keturunan seiring dengan bertambahnya usia. Pada pria, pola kerontokan rambut sering terjadi dengan garis rambut yang surut dan bintik-bintik botak, sedangkan pada wanita, terjadi penipisan rambut di sepanjang ubun-ubun kepala.
7. Perubahan Hormon
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, persalinan, menopause, atau masalah tiroid juga dapat menyebabkan kerontokan rambut sementara atau permanen. Gangguan pencabutan rambut yang disebut trikotilomania juga dipengaruhi oleh perubahan hormonal.
8. Terapi Radiasi di Kepala
Terapi radiasi yang diarahkan pada kepala juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, dan rambut yang rontok mungkin tidak akan tumbuh kembali seperti sebelumnya.
Kondisi ini seringkali bersifat sementara dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan emosional bagi penderitanya.
9. Gaya Rambut dan Perawatan
Penataan rambut yang menarik rambut secara kencang, seperti kuncir atau cornrows, dapat menyebabkan kerontokan rambut yang disebut alopecia traksi.
Selain itu, perawatan rambut dengan minyak panas juga dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen jika menyebabkan jaringan parut.
Itulah beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan kerontokan rambut yang Anda alami. Penting untuk memahami penyebabnya guna menentukan pengobatan yang tepat dan menghindari faktor-faktor pemicunya sebisa mungkin.
Jika mengalami kerontokan rambut yang parah atau tidak biasa, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.