Pernah nggak sih, abis makan malah perut terasa begah, kembung, dan bawaannya pengen rebahan? Nah, hati-hati! Ternyata rebahan setelah makan bisa bikin proses pencernaan terganggu.
Sebaliknya, ada satu tren baru yang justru bikin pencernaan makin lancar: namanya fart walking.
Meski namanya agak nyeleneh, fart walking ini bukan sekadar lelucon TikTok, tapi punya dasar ilmiah dan sudah banyak dibuktikan manfaatnya!
Rekomendasi
Apa Itu Fart Walking?
‘Fart walking’ secara harfiah artinya jalan kaki setelah makan untuk bantu mengeluarkan gas dari tubuh. Tren ini pertama kali viral di TikTok pada 2024 berkat Mairlyn Smith, penulis dan food blogger asal Kanada.
Tapi kenapa sih dinamain “fart walking”?
Sederhana aja – karena banyak orang merasa lebih lega, nggak kembung, dan kadang buang angin lebih lancar setelah berjalan kaki 10–15 menit setelah makan.
Dan ternyata, ini didukung juga oleh para ahli! Alyssa Simpson, ahli diet dari Phoenix, AZ, menyebutkan bahwa tren ini “mungkin terdengar konyol, tapi punya dasar pencernaan yang kuat.”
Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan (Fart Walking)
1. Melancarkan Pencernaan & Kurangi Kembung
Jalan kaki ringan selama 10–15 menit setelah makan bisa merangsang gerakan peristaltik, yaitu kontraksi otot-otot usus yang membantu menggerakkan makanan dan gas ke saluran pencernaan.
Ini sangat bermanfaat untuk kamu yang sering merasa begah, penuh, atau kembung setelah makan besar.
Dengan mempercepat proses ini, gas dan makanan nggak akan “mengendap” terlalu lama di lambung, sehingga perut terasa lebih ringan dan nyaman.
2. Menstabilkan Gula Darah
Buat kamu yang punya diabetes tipe 2 atau sedang menjaga kadar gula, jalan kaki ringan setelah makan bisa jadi solusi alami yang efektif.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Diabetologia menyebutkan bahwa jalan kaki 10 menit setelah makan lebih efisien mengendalikan lonjakan gula darah dibandingkan dengan olahraga tunggal selama 30 menit di waktu lain.
Kenapa bisa begitu? Karena tubuh langsung menggunakan glukosa dari makanan untuk energi selama kamu bergerak, sehingga lonjakan gula darah bisa diredam secara alami.
3. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Jalan kaki ringan membantu meredakan ketegangan tubuh dan pikiran setelah makan malam. Saat sistem pencernaan berjalan lancar dan tubuh terasa ringan, kamu akan lebih mudah tidur nyenyak.
Sebuah studi dalam Sleep Health menemukan bahwa orang yang rutin berjalan kaki memiliki kualitas tidur lebih baik dan lebih jarang mengalami gangguan tidur.
Ditambah lagi, aktivitas ringan ini bisa jadi “ritual” transisi tubuh dari fase aktif ke relaksasi, apalagi kalau dibarengi dengan rutinitas tidur yang teratur.
4. Menurunkan Tekanan Darah
Kebiasaan jalan kaki tiga kali sehari selama 10 menit, termasuk setelah makan, terbukti bisa menurunkan tekanan darah diastolik secara signifikan, terutama pada penderita prahipertensi.
Kegiatan ini membantu sirkulasi darah jadi lebih lancar, sekaligus mengurangi ketegangan di pembuluh darah. Hasilnya, tekanan darah lebih stabil dan risiko hipertensi bisa ditekan sejak dini.
5. Bantu Bakar Kalori Lebih Banyak
Meski bukan aktivitas berat, jalan kaki tetap membuat tubuh mengeluarkan energi dan membakar kalori dari makanan yang baru kamu konsumsi.
Ini bisa bantu mengurangi surplus kalori yang biasanya jadi penyebab naiknya berat badan.
Kalau dilakukan rutin, jalan kaki setelah makan bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh dan mempercepat pembakaran lemak, apalagi kalau disertai dengan pola makan sehat.
6. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Aktivitas ringan seperti berjalan kaki secara konsisten terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Ini membantu mengurangi risiko aterosklerosis, yaitu penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung dan stroke.
Jalan kaki setelah makan juga mendukung fungsi jantung bekerja lebih efisien, menjaga tekanan darah, dan memperbaiki sirkulasi darah secara keseluruhan.
7. Meningkatkan Fokus & Mood
Nggak cuma tubuh, otak kamu juga dapat efek positif dari jalan kaki setelah makan. Peredaran darah yang lebih lancar ke otak membantu meningkatkan fokus, kejernihan berpikir, dan stabilitas emosi.
Kalau kamu sering merasa ngantuk atau “blank” setelah makan siang, coba deh jalan kaki sebentar. Selain bikin segar kembali, kamu jadi lebih siap menghadapi pekerjaan atau tugas yang menumpuk!
Kapan Waktu Terbaik untuk Jalan Setelah Makan?
Idealnya, kamu bisa mulai jalan 15–30 menit setelah makan, terutama jika makannya berat.
Kalau makannya ringan (misalnya buah atau camilan), kamu bisa mulai jalan dalam 10–15 menit setelah selesai.
Hindari langsung jogging atau olahraga berat setelah makan, ya. Ini bisa bikin mual atau kram.
Efek Samping Jika Terlalu Cepat Jalan Setelah Makan
Meskipun fart walking itu bermanfaat, tapi jalan terlalu cepat setelah makan besar bisa memicu:
- Kembung
- Mual
- Refluks asam lambung (GERD)
- Kram perut
- Pusing
Jadi, pastikan kamu tidak terburu-buru dan tetap santai saat berjalan.
Tips Fart Walking yang Nyaman & Aman
- Pilih tempat yang tenang dan nyaman buat jalan, misalnya sekitar rumah atau taman.
- Gunakan sepatu yang ringan dan nyaman.
- Lakukan selama 10–15 menit, cukup jalan santai aja.
- Hindari main HP terus saat jalan, fokus ke tubuhmu.
- Bisa sambil ajak teman atau keluarga biar makin seru!
Fart walking bukan cuma tren iseng TikTok, tapi cara mudah dan murah untuk mendapatkan banyak manfaat kesehatan.
Cuma dengan jalan kaki santai 15 menit setelah makan, kamu bisa bantu:
- Lancarkan pencernaan
- Stabilkan gula darah
- Tidur lebih nyenyak
- Jaga jantung tetap sehat
- Kurangi kembung dan rasa begah
Yuk, mulai sekarang biasakan jalan kaki sebentar setelah makan. Selain sehat, siapa tahu bisa buang gas dengan bahagia juga, ya kan?
















