Di tengah meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan, banyak individu dengan diabetes sering mengalami sensasi haus yang berlebihan dan kondisi mulut kering.
Fenomena ini, yang dikemukakan oleh Healthline, bukan hanya tanda dehidrasi ringan, tetapi juga sering kali menjadi indikator awal dari diabetes itu sendiri. Lantas, apa sebenarnya korelasi antara diabetes dan dehidrasi?
Diabetes, sebuah kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, mempengaruhi cara tubuh mengelola insulin.
Insulin, sebuah hormon yang vital, memfasilitasi sel-sel tubuh dalam menyerap dan menggunakan glukosa yang terdapat dalam aliran darah sebagai sumber energi.
Namun, pada individu dengan diabetes, kemampuan untuk memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif terganggu, menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah.
Ketidakmampuan ini memicu peningkatan frekuensi buang air kecil sebagai upaya tubuh untuk membuang kelebihan glukosa, yang pada gilirannya bisa menyebabkan dehidrasi jika cairan yang hilang tidak segera digantikan.
Akibatnya, rasa haus yang berlebihan seringkali menjadi salah satu gejala awal diabetes dan dehidrasi ringan.
Namun, mengapa penderita diabetes merasa terus-menerus haus meskipun telah mengkonsumsi banyak cairan? Jawabannya terletak pada siklus berkelanjutan yang dibentuk oleh kondisi ini.
Ginjal berusaha membuang glukosa berlebih melalui urine, yang membutuhkan produksi urine yang lebih banyak dan menyebabkan kehilangan cairan lebih lanjut. Proses ini terus berlangsung selama kadar gula darah tetap tinggi.
Lebih jauh lagi, rasa haus yang berlebihan pada penderita diabetes dapat juga disebabkan oleh ketoasidosis diabetik (DKA), sebuah kondisi serius yang lebih sering terjadi pada individu dengan diabetes tipe 1.
DKA terjadi ketika tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi karena tidak dapat menggunakan glukosa, menghasilkan keton sebagai produk sampingan.
Kondisi ini tidak hanya mengakibatkan kehilangan cairan yang signifikan, tetapi juga bisa menyebabkan komplikasi serius seperti syok.
Untuk menghindari dehidrasi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memonitor asupan cairan mereka.
Direkomendasikan untuk mengkonsumsi sekitar 1,6 liter atau 6,5 cangkir cairan per hari bagi wanita, dan 2 liter atau 8,5 gelas per hari bagi pria.
Selain air putih, pilihan lain seperti infused water, teh herbal bebas kafein, susu skim, dan kopi bebas gula dapat membantu meningkatkan hidrasi tanpa menambah kadar gula darah.
Namun, penting untuk menghindari minuman dengan kandungan gula tinggi seperti minuman energi, jus buah, dan soda, karena ini dapat memperburuk keseimbangan gula darah. Air soda bebas gula dapat menjadi alternatif, namun konsumsi harus tetap dalam batas wajar.
Mengelola diabetes dan mencegah dehidrasi membutuhkan pendekatan yang terintegrasi, termasuk diet seimbang, pengelolaan stres, dan aktivitas fisik yang teratur.
Konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan rencana pengelolaan yang disesuaikan juga sangat dianjurkan untuk memastikan bahwa individu dengan diabetes dapat menjalani hidup yang sehat dan terhindar dari komplikasi serius.